This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Kamis, 29 Juni 2017

Benny Wenda : Indonesia kehilangan argument politiknya di NZ

 
 Benny Wenda mengibarkan bendera Bintang Kejora, bendera pembebasan West Papua - Dok. Jubi
Jayapura – Benny Wenda, juru bicara United Liberation Movement for West Papua menganggap pernyataan Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia untuk New Zealand (NZ), Tantowi Yahya sebagai pernyataan yang menunjukkan Indonesia kehilangan argument politik dalam kasus West Papua yang belakangan ini semakin sering dibicarakan di Pasifik maupun forum internasional lainnya.
“Indonesia kehilangan argumen politiknya di NZ dan kawasan Pasifik. Sebagai Dubes, Tantowi Yahya sedang kehilangan legal argument untuk mempertahankan West Papua dalam bingkai NKRI. Sehingga  Indonesia hanya bisa mencoba meyakinkan rakyat NZ dan Pasifik dengan mengunakan kata buronan. Ini cerita lama yang dimainkan lagi oleh Tantowi Yahya,” kata Benny Wenda kepada Jubi, melalui sambungan telepon, Kamis (29/7/2017).
Lanjut Benny Wenda, seakan Dubes Indonesia di NZ ini baru terbangun dari tidurnya sehingga terkaget-kaget melihat perkembangan di Pasifik, terutama di NZ. Ia mengatakan rakyat Pasifik dan NZ sudah mengetahui kebohongan Indonesia tentang Papua sejak lama. Kasus-kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) dan impunitas yang dimiliki TNI dan Polri yang selama ini diduga menjadi aktor utama pelanggaran HAM Papua menjadi sorotan publik NZ.
“Saya diberitahu oleh anggota parlemen NZ, bahwa satu minggu sebelum saya tiba Dubes Indonesia melobi pihak Auckland University agar saya tidak diijinkan bicara di universitas tersebut. Tapi NZ menganut demokrasi dan kebebasan kampus, sehingga saya tidak bisa dihentikan berbicara tentang perjuangan kemerdekaan West Papua dan pelanggaran HAM yang terjadi,” jelas Benny Wenda.
Mengenai tuduhan buronan yang dilemparkan oleh Dubes Indonesia kepadanya, Benny Wenda menegaskan pihak Interpol telah menghapus dirinya dari daftar Red Notice sejak tahun 2012.
“Saya mengingat dengan baik bagaimana pemerintah Indonesia berusaha membungkam kampanye pembebasan West Papua dengan menerbitkan Red Notice atas nama saya kepada Interpol pada tahun 2011. Pemberitahuan itu belakangan diabaikan Interpol karena mereka menganggap itu sangat politis. Kata buronan itu bermuatan politis untuk Indonesia. Argumen yang tidak berdasar. Sudah terbukti di pengadilan internasional,” ungkap Benny Wenda.
Pihak Indonesia berupaya memasukkan nama Benny Wenda dalam daftar International Arrest Warrant Interpol sejak tahun 2000, setelah Billy Wibisono, sekretaris bidang informasi dan sosial budaya Kedubes Indonesia di Inggris menuduh Benny Wenda dan beberapa rekannya terlibat dalam penyerangan pos polisi di Abepura pada tanggal 7 Desember 2000 yang menyebabkan beberapa orang tewas dan kerusakan di kantor polisi tersebut.
Tahun 2012, Komisi Pengawasan File Interpol (Commission for the Control of Interpol’s Files) mengirimkan surat kepada Fair Trials International, yang berkampanye untuk Benny Wenda. Isi surat tersebut antara lain mengatakan bahwa kasus Benny Wenda telah dihapus dari daftar buronan Interpol.
“Setelah kembali memeriksa semua informasi yang tersedia untuk itu … Komisi akhirnya menilai bahwa kasus terhadap klien Anda adalah masalah politik biasa,” kata surat dari Komisi Pengawasan File Interpol sebagaimana dilansir BBC.
Benny Wenda dalam kunjungannya ke NZ bulan Mei lalu menyempatkan dirinya berbicara dalam “public event” di beberapa kampus NZ. Dalam setiap kesempatan tersebut, Benny Wenda menyampaikan keinginan rakyat Papua untuk merdeka dan berdaulat sebagai negara sendiri, lepas dari Indonesia. Ia juga memaparkan kasus-kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia yang terjadi di Papua sejak tahun 1960an.
Aktivitas Benny Wenda ini menyebabkan Dubes Indonesia untuk NZ, menyampaikan keprihatinan atas penggunaan beberapa kampus di NZ termasuk Victoria University of Wellington (VUW) oleh Benny Wenda. Bahkan saat bertemu dengan Rektor Victoria University of Wellington, Prof. Grant Guilford, Dubes Indonesia ini menyebut Benny Wenda sebagai buronan yang sebenarnya tidak berhak berbicara atas nama masyarakat Papua. Ia juga menuduh Benny Wenda menyampaikan kebohongan tentang Papua.
Namun Sesuai Undang-undang Pendidikan NZ, kampus tidak bisa melarang kebebasan civitas akademika universitas dalam menyampaikan pendapatnya (academic freedom).
Benny Wenda tidak hanya tinggal sejauh 9.000 mil dari Indonesia dan hidup dalam pengasingan di Inggris, tapi ia juga merupakan pemimpin gerakan kemerdekaan yang mencintai perdamaian. Sebagai nominator Nobel Perdamaian, selama ini ia selalu mengadvokasi solusi damai agar warga Papua dapat dengan tenang menjalankan hak dasar mereka untuk menentukan nasib sendiri melalui sebuah referendum kemerdekaan. (*)

Aresztowano działacza Wolnej Minahasy



Opublikowano Czerwiec 10, 2017
 





Knpb Consulate: Rejection of Tri Komando Rakyak - State gives life-time punishment by the police chief but the penalty is not established when it is suspected #Makar !!!
December 19, 2016. at: 08 wita pagi - Detained all the masses by all apparatus combined at that time, at the Student Dormitory in Manado papua. All the action mass is directly under the Manado Police, during 2 X 24 Hours at Manado Police.
On the night of 20 PM 4 activists of Knpb were detained in the Manado Police Rescue Room for 20 days, a delayed pretrial hearing because the Kapolresta prosecutor was not present at the Manado District Court.
Before the second hearing 4 activists Kntb Consulate came out by receiving a mandatory reporting penalty. Then 30 Janoari 2017 the revocation of the praper court in Manado District Court, the Chief Judge questioned the hearing, then asked the 4 activists of KNPB, is it willing to willingly revoke the praper's hearing, then the 4 activists Knpb said yes .. The praper hearing was revoked.
On behalf of an all-powerful god, this trial is declared dead and its sessions are formally revoked by a three-time Palu trial. After being revoked by the Chief Justice give the suspect a chance that there is something to convey in this glorious ...
Then 4 alleged activist knpb consulate Indonesia (makar law) with komitnya there, then convey his political attitude to the presiding judge that:
1. We as God's creation on this earth, are grateful in all things to who created these things to God.
2. Whatever happens either good or unsuitable is just a jolt to the one who created us to be granted.
3. Truth will be uplifted even if it is given life-long punishment by the claimant and
3. But remember that the struggle of independence papua, this day will push forward in the official ruma, on the way of the official Kingdom. No longer in the aisle, dhutan2. And so on and cover with the remarks. Then return it to the Chief Judge. Then the Chief Justice rejected both with a briliant expression of the new experience provided by Ade2 student papua in this city.

-------------
Unfortunately:
The action attribute has not been returned by the police prosecutor / policeman manado to the suspect and the suspect's possession may be lost in picket in Manado Kapolresta detention, suspect reporting and then dipiket prison polresta mutually rejected between the police policemen picket. And according to them will be contacted when there.
And how the responses between our fellow that his property suspects missing the prisoner dipiket prison manado ?? ...

And Save: Roky Orro:
https://estuariumsumienia.wordpress.com/…/aresztowano-dzia…/

 

Selasa, 27 Juni 2017

MAHASISWA & KNPB KONSULAT PERINGATI HARI LAHIRNYA EMBRIO MANIVESTO POLITIK PAPUA BARAT SEKALI GUS HUT KETUA UMUM KNPB KONSULAT DIBAWAH KEKERASAN NEGARA MELALUI MILITER INDONESIA.


(Foto Bersama setelah melakukan Perayaan Ibadah HUT Lahirnya Embrio Manivesto Politik Papua Barat di Sekertariat KNPB Konsulat Indonensia di Asrama Mahasiswa Papua, Kamasan VIII Tomohon-sulawesi Utara )

MANADO_ KNPB KONSULAT – Hari ini, 1/12/2016 Mahasiswa dan KNPB Konsulat Indonesia (Sabang-Amboina) Serta Rakyat Papua 99% Melakukan Perayaan Ibadah hari Lahirnya Embrio Manivesto Politik Papua Barat Yang ke-55 Tahun dengan Aman. Namun, Beberapa wilaya di Indoensia terjadi Pemukulan, Penangkapan, teror dan di intimidasi oleh Militer. Pengurus KNPB Konsulat Kesal dengan Perbuatan Militer terhadap Mahasiswa dan Rakyat Papua.

 (Foto Saat Aparat Kepolisian Gabungan Sulawesi Utara Pada HUT  1 Desember 2016 di Asrama Mahasiswa/i Papua Manado - Sulut)
Ketua Umum KNPB Konsulat, HiskiaMeage, Mengatakan Sesungguhnya kami Punya Hak Untuk Memperingati Hari HUT lahirnya Embrio Manivesto Politik Papua Barat Yang Ke-55. Tetapi Negara ini terlalu Refresif terhadap Rakyat yang sesungguhnya mencari kebenaran Sejarah Kemerdekaan West Papua. 

Lanjut Ketua, Penangkapan, Pemenjarahan,  teror dan di Intimidasi Militer  secara paksa hari ini bukan hal Baru tetapi sejak West Papua di Caplok kedalam Bingkai NKRI, Aktivis dan Rakyat West Papua selalu mengalami Ketidakadilan, meskipun itu hanya berupa Ibadah.

Berikut Kronologis Pelaksanaan Perayaan HUT 1 Desember KNPB Konsulat Indonesia (Dari sabang sampai Amboina)

Berdasarkan Kebenaran Sejarah Kemerdekaan Bangsa Melanesia West Papua 1 Desember 1961 Seluruh Rakyat Papua di Indonesia melakukan Perayaan Ibadah Hari HUT Kemerdekaan West Papua dengan Thema Umum: “Untuk Mengembalikan Hari Jadinya Embrio Politik Papua Barat untuk Mengembalikan Hak Palitik Bangsa Papua Melalui REFRENDUM di Tanah Papua ” . dalam perayaan Ibadah KNPB Konsulat Se-Indonesia di beberapa daerah dikepung di bebera Asrama-asrama (Asrama  mahasiswa Cendarawasi di Manado, Asrama Jayawijaya, dan Seluruh Kontarakan dan Asrama Mahasiswa papua di Pantau ketat oleh Pihak Ketiga.  Peristiwa pengepungan terjadi juga di Grontalo serta Makasar. Dan juga AMP dan Rakyat Indonensia Yang tergabung dalam Front Rakyat Indoensia (FRI) untuk Papua Barat yang melakukan Aksi damai   di Jakarta. Namun, di tangkap Aparat di Bundaran HI Jakarta Pusat (Lihat dan Baca di CNN Indoensia) dan lain-lain.
Baca:
KRONOLOGIS PEMANTAUAN APARAT KEPOLISIAN GABUNGAN SULAWESI UTARA PADA HARI HUT KEMERDEKAAN PAPUA BARAT 1 DESEMBER 2016 DI ASRAMA MAHASISWA/I PAPUA MANADO-SULUT     


 

(Foto Saat Aksi damai Front Rakyat Indonesia Untuk West Papua di Jakarta)

Ketua Umum KNPB Konsulat, dalam sambutan-sambutannya Menegaskan Bahwa 1 Desember bagi Orang Asli Papua (OAP) adalah Hari bersejarah untuk merayakan HUT lahirnya Embrio Manivesto Politik West Papua yang adil, wajib dan hak bagi OAP. OAP baik dari Sorong hingga Samarai dan Orang Papua di luar Papua memperingati Hari Kemerdekaan pada 1 Desember 1961. ,hari Ini dilaksanakan di mana-mana dan tidak salah karena dunia internasioanal sudah mengetahui bahwa West Papua sudah merdeka. Tidak dibilangkan dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), karena kami tahu bahwa Kami sudah Merdeka.



(Foto doc CCN Indonesia : Saat FRI dan AMP di Kepung Militer di Bundaran HI Jakarta Pusat)


Lanjut Hiskia, Kenapa dan mengapa NKRI memukuli, memenjarakan, menyiksa, dan membubarkan secara paksa OAP untuk mau berdoa dan Aksi Damai? Sebenarnya, doa merupakan satu ucapan syukur kepada Tuhan atas pemberian nafas hidup, serta Aksi damai merupakan Suatu Unjuk Rasa Rakyat untuk Menciptakan Perdamaian Bangsa. Dan juga selebihnya memberikan lambang Bendera Bintang Kejora, lagu, dll...  Bagi OAP. Kenapa NKRI tidak turuti sesuai aturan UU yang ada di NKRI, malah buta terhadap UUD 1945. Sehingga, NKRI belajar dan pahami baik UUD Negara ini  dan aturan Hukum Internasional. Tegas Hiskia.

HUT 1 Desember 2016 bagi OAP, diperingati dengan
kekerasan oleh NKRI terhadap OAP. Ini cukup signifikan dan tak manusiawi. Kami Melakukan Semua ini bukan secara kasar. Jelas dan benar OAP bukan bodoh, tapi pintar dan hebat karena memperingati HUT 1 Desember 2016 tanpa melakukan tindak-tindak kekerasan. Pastinya, yang kami lakukan adalah doa dan Aksi Damai. Tapi, kenapa sampai AMP dan FRI di Jakarta dibubarkan dan di tangkap secara Brutal serta KNPB Konsulat Wilayah Grontalo dan Makasar didatangi Pihak penegak Hukum dengan menggunakan Mobil Avanza Gelap.  Hal seperti ini aneh. Pasalnyakan Rakyat West Papua berjuang bedasarkan mekanisme UUD Negara dan dasar mekanisme Undang-undang Internasional, Kata Tuan Hiskia Meage.

Kami, OAP tak mungkin takut dengan tindakan-tindakan NKRI kepada OAP. Mungkin kami takut kepada Tuhan, sehingga kebenaran demi Tanah Papua, OAP akan menegakkan keadilan dan kebenaran secara terus-menerus. Lebih bagusnya, NKRI angkat kaki dari Papua dan Akui Sejarah Kemerdekaan West Papua. Tegas Hiskia Meage.

Saya, Merasa Bersyukur karena dengan Bertamahnya Usia saya Hari ini,  Tuhan Masih Sayang sama saya sehingga Saya masih Bernafas untuk Melakukan tugas saya sebagai Ketua Umum KNPB Konsulat untuk terus Memediasi rakyat untuk menentukan Nasib Bangsa Papua dan Semua Bangsa-bangsa di Dunia.

Lanjut Lagi Ketua Umum,  sampaikan Rasa syukur dan terima Kasih kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas Pemberian Kesempatan atas Rakyat papua untuk melakukan Perayaan Ibadah dan Anugrah-Nya atas Ciptaan yang mulia atas Tanah papua. Dan Juga Kepada Seluruh ,Para Pahlawan yang mendahului kami yakni Alm. Ketua Umum KNP, Ketua KNPB Pertama dstnya yakni: Alm. Mako Tabuni (Ketua 1), Erik Logo,  Hubertus Mabel (Ketua Komisariat Militan KNPB Pusat), Viktor Kogoya, (Ketua KNPB Konsulat Indonesia di jakarta), Oktopianus Pogau (Mantan Sekjen KNPB Konsulat Indoensia Jakarta sekali gus sebagai Wartawan SuaraPapua.com), Toni Kobak, Martinus Yohame (Ketua KNPB Wilayah Sorong), Theys H. Eluay, dan para pendiri OPM : Permenas Awom (), Tadius Yogi ( ), Khelik Kwalik dan lain-lain yang telah mendahului kami Bangsa Melanesia Papua Barat.
Sampai hari ini,  kita OAP terus berjuang karna kebenaran Sejarah dan itu akan terus dilanjutkan sampai Papua Barat Bebas dari penjajahan Kolonialisme, Neokolonialisme, kapitalisme dan Imperialisme Global.
Tujuan Kami Hanya satu, Yakni Bebas dari Semua Sistem penjajahan dan Bebas menentukan Nasib Bangsa Melanesia Papua Barat. 


Salam Revolusi, Kita Harus Mengakhiri
"One People One Soul"

HORMAT KAMI
Badan Pengurus
 Komite Nasional Papua Barat (BP-KNPB)
Konsulat Indonensia


Hiskia Meage                              Bram Asso
       Ketua Umum                         Sekertaris Umum 


Berikut Sebagaian Video dan Foto-foto KNPB Konsulat dan Rakyat Papua di Indonesia (Sabang-Amboina) Saat dan setelah Merayakan HUT Lahirnya Embrio Manivesto Politik Papua Barat yang ke-55.






(Foto Bersama Mahasiswa Asal Yahukimo setelah Melakukan Perayaan Ibadah HUT Lahirnya Embrio Manivesto Politik Papua Barat di Tomohon Sulawesi Uatara )


 (Foto Bersama Pelajar dan Mahasiswa Mee Yoka Papua saat setelah Melakukan Perayaan Ibadah HUT Lahirnya Manivesto Papua Barat yang Ke-55 di Tomohon Sulawesi Utara).


(Foto saat Makan Bersama KNPB Konsulat dan Mahasiswa Papua di Sekertaria KNPB Konsulat indonesia di Tomohon)

 (Foto Bersama Setelah Melakukan Peryaan Ibadah HUT Lahirnya Embrio Manivesto Politik Papua Barat oleh Mahasiswa Asal Mahasiswa Yahukimo di Manado)
 (Foto Bersama Setelah Melakukan Peryaan Ibadah HUT Lahirnya Embrio Manivesto Politik Papua Barat oleh Mahasiswa Asal Mahasiswa Yahukimo di Manado)

 (Foto Bersama Setelah Melakukan Peryaan Ibadah HUT Lahirnya Embrio Manivesto Politik Papua Barat oleh Mahasiswa Asal Mahasiswa Yahukimo di Manado)